Kamis, 27 Agustus 2009

Sun Koan / Sun Quan & Lu Bong / Lu Meng
Sementara itu Sun Koan yang telah merebut seluruh Keng-Ciu telah memberi hadiah pada panglima dan tentaranya dan mengadakan pesta besar untuk semua panglima perangnya. Lu Bong telah diperintahkan duduk dibangku bagian atas, sambil menunjuk pada Laksamana Lu Bong, Sun Koan berkata kepada semua panglimanya yang lain, "sudah lama aku ingin mendaparkan Keng-Ciu dan sekarang kota itu telah berhasil kita rebut, semua itu karena jasa Laksamana Lu Bong!"
Tetapi Lu Bong sambil merendahkan diri menampik pujian Sun Koan itu sambil tersenyum.
"Dulu Laksamana Cui Ji sangat gagah dan pandai luar biasa, dia telah melabrak Co Coh di Cek Pek," kata Sun Koan, "sayang dia telah menutup mata dalam usia yang masih sangat muda, Sebagai gantinya lalu diangkat oleh Lou Siok ialah Lu Bong. Begitu menghadap koh, Cu Keng telah bicara tentang usaha kerajaan. Ini adalah yang pertama menggirangkan koh. Baru - baru ini Co Coh mengadakan gerakan tentara kearah timur, semua orang telah membujuk koh agar menakluk saja selain Cu-Kong seorang yang mencegah dan dia menasehati untuk memanggil Kong Kin dan Ciu Ji hingga kejadian Kong Kin telah melabrak Co Coh. Ini adalah hal kedua yang menggirangkan koh. Satu cacat dari Cu Keng adalah waktu dia menasehati koh untuk meminjamkan Keng-Ciu kepada Lauw Pi. Tapi sekarang Co Beng dengan daya-upayanya yang bagus telah mendapatkan kembali Keng-Ciu maka itu bisa dibilang dia menang jauh dari Cu Keng dan Ciu Long!"
Lantas dengan tangannya sendiri, Sun Koan menghaturkan arak pada Lu Bong.
Jendral itu menyambut cawan arak itu, disaat dia hendak minum arak itu mendadak cawan arak itu dia bantingkan ke jubin lalu dengan sebelah tangannya, dia jambak Cu-Kongnya itu yang terus saja dia damprat, "Bocah bermata biru! Tikus berkumis pirang! Kau kenal aku atau tidak?"
Semua panglima perang menjadi kaget, mereka lantas maju untuk menolongi Cu-Kong mereka, tetapi Lu Bong sudah menjoroki Cu-Konngnya itu seraya dia terus maju menghampiri kursi Cu-Kongnya, sesudah itu dia terus duduk di kursi Cu-Kongnya itu, sepasang alisnya berdiri, kedua matanya terbuka lebar. Dia terus saja bicara dengan nyaring. "Sejak aku melabrak Kawanan Pelangi Kuning, untuk 30 tahun lebih lamanya aku telah malang - melintang di kolong langit, siapa tahu sekarang ini aku telah kena terjebak oleh tipu dayamu yang licin! Di waktu hidup aku tidak mampu gegares dagingmu, setelah mati jahanam Lu Bong, aku akan uber - uber rohmu! Aku adalah Han Siu Teng Houw Kwan In Tiang!"
Sun Koan menjadi kaget, segera dia ajak semua orang peperanganya, dengan pangkatnya tinggi dan rendah, menjurah pada Lu Bong yang kesurupan Roh Kwan Kong. Setelah itu Lu Bong roboh sendiri dengan mengeluarkan darah dari hidung, mulut, mata, kuping, dll.
Melihat kejadian itu, semua pembesar menjadi kaget dan ketakutan.
Sun Koan memerintahkan mayat Lu Bong diurus dengan baik dan dikubur dengan kehormatan militer, dia lalu memberinya gelar mati (Anumerta) adalah Lam-Kun Thay-Siu merangkap menjadi Cian-Leng Houw. Dan putranya Lu Pa, mewariskan gelar ayahnya.
Kejadian hebat atas diri Lu Bong itu membuat Sun Koan heran, hingga dia tidak gampang - gampang melupakannya.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar