Minggu, 16 Agustus 2009

Guan Yu/ Kwan Kong & Guan Ping / Kwan Peng


Waktu itu sudah jam lima lewat.
Saat Kwan Kong berjalan meneruskan perjalananya, tiba - tiba terdengar suara teriakan- teriakan yang sangat hebat, yang disusul dengan keluarnya pasukan - pasukan musuh yang tadinya bersembunyi di kedua tepi jalan yang terlindung semak belukar itu dan mereka itu telah menyerang dengan menggunakan pedang dan tambang.
Tak ampun lagi kaki kuda Kwan Kong tergaet dan terbelit tambang hingga keserimpat dan kuda itu jatuh sehingga Kwan Kong pun ikut roboh dari atas kudanya. Dengan demikian Kwan Kong pun tertubruk Ma Tiong, panglima Phoa Ciang dari pihak Gouw dan akhirnya tertawan. Lantaran roboh dari kuda dan tergaet, dia jadi tidak berdaya.
Ketika Kwan Peng mengetahui ayahnya ditawan musuh, dia langsung maju ke depan dengan niat menolongi ayahnya, tapi Chu Jian dan Phoa Ciang telah mengejar dan menghalanginya hingga Kwan Peng pun ikut terkepung, karena sendirian saja Kwan Peng juga sudah berhasil dirobohkan dan di tawan oleh musuh.

Pagi itu Sun Koan telah menerima laporam bahwa Kwan Kong dan Kwan Peng telah ditawan, dia jadi sangat girang. Sun Koan langsung berkumpul di kemahnya.

Tidak lama, dengan digiring oleh para prajurit yang menjaganya Kwan Kong dibawa mengahadap ke hadapan Sun Koan.

"Sudah lama koh kagum pada kebijaksanaan Ciang-Kun, maka itu aku ingin berbesan dengan Ciang-Kun tetapi mengapa Ciang-Kun malah menolak harapanku itu?" kata raja muda dari Tong Gouw. "Ciang-Kun terlalu menganggap kau tak ada tandinganya di kolong langit ini, maka kenapa sekarang kau tertawan olehku? Ciang-Kun, apakah kau sekarang mau tunduk kepada Sun Koan atau tidak?"

Kwan Kong gusar sekali.

"Bocah bermata biru! Tikus berkumis pirang!" Kwan Kong membentak. "dengan Lauw Hong-Siok aku telah angkat saudara ditaman Toh, kami telah bersumpah akan membangun kerajaan Han, cara bagaimana aku sudi berkawan dengan segala dorna pemberontak kerajaan Han? Aku telah jatuh kedalam akal busukmu, kematian adalah bagian ku, buat apa banyak bicara lagi?"

Sun Koan menoleh pada orang - orangnya.

"In Tiang seorang yang gagah di zaman ini, aku sangat sayangi kepadanya, sekarang aku hendak memperlakukan dia dengan hormat, supaya dia suka menakluk, bagaimana pendapatkalian semua?"

"Jangan," kata Cu-Pouw Coh Han. "Dulu Co Coh sudah mendapatkan orang ini, dia di anugrahi kehormatan selaku Raja-Muda kepadanya, setiap tiga hari sekli diadakan pesta kecil, setiap Lima hari diadakan pesta besar. Dia telah dihormati begitu rupa toh dia tak dapat di cegah pergi hingga dia berhasil melewati kota - kota dan membunuh panglima perang Co Coh, malah sekarang ini Co Coh berbalik di desak, sampai hampir saja dia memindahkan Kota-raja saking takutnya untuk menyingkir dari dia. Cu-kong sekarang telah menawan dia, apabila dia tidak segera di singkirkan di kemudian hari dia bakal menjadi ancaman bencana besar bagi tuanku!"

Sun Koan diam untuk berpikir, sampai sekian lama dia baru berbicara lagi dengan agak ragu.

"Kata-katamu benar juga" Kata Sun Koan kemudian.

Maka Sun Koan langsung memerintahkan anak buahnya menggusur Kwan Kong dan Kwan Peng keluar. Kwan Kong dan Kwan Peng, ayah dan anak dihukum mati bersama- sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar