Sabtu, 29 Agustus 2009

Atas kejahatannya Lauw Hong dihukum mati.
Di perbatasan Siang-yang (Siang-yang kota yang dikuasai pihak Wei, sedang Sian-yong milik Lauw Pi), Ci Hong dan Hee-houw Siang sedang berunding, siap untuk menghadapi serangan dari angkatan perang Shu.
Saat itu kebetulan Lauw Hong yang membawa 50.000 tentaranya telah tiba di Siang-yang, dia datang untuk mencari dan menangkap Beng Tat. Begitu dia sampai, dia langsung menantang perang pada Beng Tat.
Mula - mula Ci Hong maupun Hee-houw Siang sangat heran; mengapa panglima Shu itu menantang panglima dari negerinya sendiri. Keheranan itu tidak berlangsung lama, karena tidak lama kemudian Beng Tat pun datang bersama pasukan dari negeri Wei. Ci Hong dan Hee-houw Siang langsung saling berkenalan. Kemudian mereka bersama - sama bersiap akan menghadapi pasukan dari negeri Shu yang dipimpin oleh Lauw Hong itu.
Ketika Lauw Hong datang menantang orang dan akan dihadapi oleh Ci Hong dan Hee-houw Siang, Beng Tat memberi saran pada kedua rekan barunya dari Negeri Wei itu.
"Aku dan Lauw Hong berdualah yang menyebabkan Kwan Kong meninggal di kota Bek-Shia, karena kami berdua tidak mau membantu Kwan Kong." kata Beng Tat berterus terang.
Ci Hong mengangguk.
Beng Tat lalu menulis surat untuk Lauw Hong yang dia kirimkan melalui seorang kurir untuk disampaikan pada Lauw Hong. Surat Beng Tat mengajak Lauw Hong supaya menakluk pada Wei.
Saudara Lauw Hong,
Aku sudah ada di pihak Wei, lebih baik kau bergabung dengan kami, karena Lauw Pi pasti akan mencelakakan kau. Aku yakin Lauw Pi merencanakan akan membunuhmu. Aku tunggu kabar darimu.
Beng Tat.
Surat itu segera dikirim, Lauw Hong menerimanya. Sesudah membaca surat itu, bukan main marahnya Lauw Hong.
"Beng Tat Sial, kaulah yang menyebabkan aku berkhianat pada Han Tiong-ong dan yang meninggalnya Pamanku, Kwan Kong. Sekarang kembali kau mengajak aku berkhianat. Tidak, aku tidak mau ikut denganmu!" kata Lauw Hong.
Lauw Hong segera merobek - robek surat Beng Tat itu. Utusan Beng Tat pun ia bunuh. Maka binasalah utusan yang tak tahu apa- apa itu di tangan Lauw Hong yang sudah marah sekali.
Lauw Hong keluar menantang perang, tahu utusannya tak kembali, Beng Tat pun bersiap akan menerima tantangan Lauw Hong, bekas rekannya dalam mencelakakan Kwan Kong itu.
Sesudah kedua pasukan itu saling berhadapan, Lauw Hong memaki pada Beng Tat.
"Pengkhianat, mari maju lawan aku!" Kata Lauw Hong,
"Aku pengkhianat? Bukankah kau juga sama pengkhianat?" Kata Beng Tat.
Lauw Hong gusar dan langsung menyerang. Baru bertarung beberapa jurus, Beng Tat melarikan diri dari hadapan lawannya. karena panas hatinya Lauw Hong mengejar Beng Tat. Tapi saat hampir saja Beng Tat terkejar, datang Ci Hong dan Hee-Houw Siang membantu Beng Tat mengeroyok Lauw Hong. Lauw Hong tak sanggup melawan 2 musuh yang tangguh itu, lalu dia kabur. Ci Hong, Beng Tat, dan Hee-houw Siang mengejar lawannya ini. Tentara Lauw Hong yang ikut kabur segera mendapat kerusakan besar. Lauw Hong kembali terus kabur dan kembali ke Siang-yong.
***
Sementara itu Lauw Hong kembali ke Siang-yong dan langsung menghadap Lauw Pi, ayahnya. Dia mengaku bersalah dan mengatakan dia kalah perang.
"Anak celaka!" Kata Lauw Pi. "Karena ulahmu, pamanmu Kwan Kong meninggal. Kenapa ketika pamanmu minta bantuan, kau tidak segera membantu dia? Sesudah kau kalah perang, sekarang kau berani pulang?"
"Ketika Siok-hu kesulitan, aku akan segera mengirim bantuan. Tetapi Beng Tat menghalangi ku, akibatnya Siok-hu meninggal," kata Lauw Hong.
Mendengar pengakuan itu Lauw Pi makin gusar. Dia anggap Lauw Hong tak punya pendirian.
"Mengapa kau mau dipengaruhi oleh Beng Tat?" kata Lauw PIi. "Bukankah kau juga makan nasi dan kau bukan patung! Mengapa kau mau bersekongkol dengannya?"
Lauw Hong diam saja.
"Algojo penggal kepalanya!" Kata Lauw Pi penuh dengan amarahnya.
Mendengar keputusan ayahnya Lauw Hong kaget sekali, tapi tak berdaya. Tak lama dia sudah ditangkap. Mereka tidak menghiraukan ratapan Lauw Hong, maka Lauw Hong pun tewas karena di hukum mati oleh ayah angkatnya, Lauw Pi.
Sesudah Lauw Hong meninggal,, datang anak buah Lauw Hong dengan maksud untuk melapor.
"Apa yang hendak kau laporkan?" kata Lauw Pi yang masih gusar.
"Ketika Lauw Hong menyusul Beng Tat, Lauw Hong pun diajak berkhianat lagi oleh Beng Tat. Tapi Lauw Hong menolak dengan keras dan merobek surat Beng Tat." Kata anak buah Lauw Hong itu.
Lauw Pi kaget mendengar Laporan itu, dia tak mengira kalau Lauw Hong sekarang telah berubah pikiran dan tak mau bersekongkol dengan Beng Tat, tapi semua itu sudah terlambat dan Lauw Hong pun telah meninggal. Lauw Pi menyesal bukan main, karena dia terlalu cepat menjatuhkan hukuman mati kepada Lauw Hong. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi dan dialami oleh Lauw Pi sangat bertubi - tubi, suatu ketika Lauw Pi akhirnya jatuh sakit. Dia menyesal telah membunuh anak angkatnya tanpa menyelidik lagi...
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar