Khong Beng dan Khouw Ceng terus membujuki cu-kongnya ini.
justru saat itu, pengawal memberitahu kedatangan Ma Liang dan I Cek yang segera mengahadap pada Lauw Pi.
Lauw Hian Tek memerintahkan supaya kedua orang itu masuk dan mereka lantas ditanya, mereka membawa kabar apa.
Dua orang ini memberitahu bahwa Keng-Ciu telah jatuh dan Kwan Kong karena kekalahannya memohon bala bantuan. Mereka lantas menghaturkan surat Kwan Kong.
"Panggil dia masuk!" Lauw Pi memerintahkan pengawal itu.
Liauw Hoa lantas masuk untuk segera berlutut di depan Lauw Pi, sambil menangis dia menceritakan bagaimana Lauw Hong dan Beng Tat tidak mau mengirimkan bala bantuan untuk menolongi Kwan Kong.
Bukan main kagetnya Lauw Pi mendengar laporan itu.
"Kalau begitu, habislah adikku!" dia berseru.
"Lauw Hong dan Beng Tat begitu kurang ajar, dosa mereka tak dapat diampuni lagi!" kata Khong Beng. "Sekarang Cu-kong boleh legakan hatimu, nanti Liang sendiri yang akan memimpin angkatan perang untuk menolongi Keng-Ciu."
Lauw Pi lantas saja menangis.
"Jika In Tiang kenapa-napa, koh pasti tak akan mau hidup sendirian," kata Lauw Pi. "Besok koh sendiri yang akan memimpin tentara untuk menolongi In Tiang...."
Dengan lantas, dengan berbarengan Lauw Pi mengeluarkan dua perintahnya salah satu untuk mengirim kabar pada Thio Hui di Long-Tiang dan yang satu lagi buat segera menyiapkan angkatan perang.
Belum sampai terang tanah, waktu datang saling susul beberapa kali. Bahwa Kwan Kong malam-malam ini juga telah menyingkir ke Lim-Ci, tetapi disana dia kena tawan oleh Panglima Gouw karena dia tidak mau menakluk, dia dan anaknya telah "Pulang menjadi malaikat."
Ketika Lauw Pi mendengar warta terakhir, dia menjerit keras dan roboh pingsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar